Skip to content

Cart

Your cart is empty

Article: Dirayu Biru. Perkenalkan, UNWOVEN!

Dirayu Biru. Perkenalkan, UNWOVEN!
Behind The Textile

Dirayu Biru. Perkenalkan, UNWOVEN!

Pewarna Alami Indigo di Maumere – Cerita di Balik Hari Indigo Noesa
Dari daun ke benang, inilah proses pewarnaan alami yang jadi bagian penting dari tenun tradisional Noesa.


Apa Itu UNWOVEN?

Selamat datang di UNWOVEN, seri video jurnal dari Noesa yang ngajak kamu ngintip ke balik layar proses pembuatan produk kami. Di balik setiap tenunan, ada cerita yang nggak semua orang tahu – dan di sinilah kami berbagi semuanya. Mulai dari pewarnaan, penenunan, sampai perempuan-perempuan strong di baliknya.

Episode pertama ini kami kasih judul: Sore Hari di Habihogor – karena kita full day mainan indigo bareng para perajin di Maumere, tepatnya di Desa Habihogor.


Lokasinya di Mana Sih? – Maumere, Rumah Tenun Noesa

Maumere, Nusa Tenggara Timur, udah kayak rumah kedua buat Noesa. Di sinilah banyak proses inti terjadi, termasuk pewarnaan alami dengan tumbuhan. Hari itu, langit cerah, cocok buat proses pewarnaan yang memang harus dilakukan di siang hari. Nggak pake listrik, nggak ada AC, cuma matahari, tanah, dan tangan-tangan terampil dan kuat. 


Kenalan Sama Pewarna Alami: Daun Indigofera Tinctoria

Buat kamu yang belum tahu, warna biru yang ada di tiap kain tenun Noesa itu asalnya dari tanaman bernama Indigofera Tinctoria. Yup, daunnya diolah pakai teknik tradisional ala Maumere: direndam, difermentasi, diaduk, sampai siap dipakai buat mewarnai benang. Transformasi rendaman daun Indigo atau di Indonesia biasa disebut  Tarum, juga sangat menggoda mata. Warna birunya baru muncul setelah benangnya kena udara (oksigen). Awalnya hijau butek seperti lumpur, terus tiba-tiba setelah beberapa perasan,cling! Biru pun hadir. 


Pengalaman Pertama Vara: "Tangan Gue Biru!"

Hari itu juga jadi momen spesial karena Vara dari tim Noesa akhirnya nyobain langsung mewarnai benang dengan daun indigo. Pertama kalinya, lho! Bareng sama Nisa, mereka ikut membantu para penenun mengolah larutan indigo, celupin benang, dan pastinya... tangan jadi biru semua. "Nggak nyangka prosesnya se-mindblowing itu. Ternyata warna bisa datang dari daun, dan nggak butuh bahan kimia sama sekali," kata Vara sambil ngakak lihat tangannya yang udah kayak Smurf.


Kenapa Pewarna Alami Itu Penting?

Buat Noesa, pewarna alami bukan cuma soal estetika atau gaya. Tapi soal pilihan hidup. Pewarna dari tumbuhan kayak indigo ini:

  • Nggak merusak lingkungan

  • Nggak bikin air limbah beracun

  • Aman buat kulit

  • Dan pastinya bantu lestarikan pengetahuan tradisional

Setiap warna yang kita hasilkan punya makna, punya jejak, dan punya cerita.


Tonton Videonya di Sini!

Langsung aja nonton episodenya di YouTube: UNWOVEN Ep. 1: Sore Hari di Habihogor

Liat sendiri gimana serunya proses pewarnaan alami di Maumere, interaksi sama para perajin dari Kelompok Tenun Dalale, dan reaksi heboh tim Noesa waktu warna birunya muncul. Jangan lupa klik like & subscribe ya!

Leave a comment

This site is protected by hCaptcha and the hCaptcha Privacy Policy and Terms of Service apply.

All comments are moderated before being published.

Read more

Bertemu dengan Tenun dari Desa Sambinasi Raya
Culture

Bertemu dengan Tenun dari Desa Sambinasi Raya

Waktu itu hampir pukul 6 sore. Saya dan Adin harus bergegas kembali ke rumah sebelum gelap. Dengan badan yang lelah karena seharian mengajar, kami paksakan ngebut pergi kerumah Iwa di Desan Marotau...

Read more
Sambinasi Raya Collection – Tenun dan Konservasi Komodo
Behind The Textile

Sambinasi Raya Collection – Tenun dan Konservasi Komodo

Di Sambinasi Raya, Flores Utara, kain tenun bukan sekadar warisan budaya—ia hadir dalam ritual adat Suku Baar, mulai dari Kaizo (memohon hujan), Rentok (syukuran panen), hingga Tari Tandak untuk me...

Read more